WAJIB KUNJUNG MUSEUM
Wajib Kunjung Museum (WKM) merupakan program dari dinas kebudayaan provinsi DIY. Program ini ditujukan kepada para siswa,dari jenjang TK sampai SMA. Tujuan WKM untuk mengenalkan berbagai museum yang ada di Yogyakarta kepada para siswa. Dengan harapan, setelah mengenal museum - museum tersebut para siswa tumbuh rasa menghargai jasa para pahlawan, cinta dan bangga sebagai bangsa Indonesia.
SD Muhammadiyah Kleco pada Rabu, 31 Agustus 2022 mendapat kesempatan untuk mengikuti program tersebut. Tujuan kunjungan ini adalah ke Museum Gunung Merapi dan Monumen Yogya Kembali. Para siswa berkumpul di sekolah dan bersama-sama berangkat menuju Museum Gunung Merapi (MGM) menggunakan bus dari Dinas Kebudayaan Provinsi DIY. Siswa SD Muhammadiyah Kleco yang berjumlah 122 orang diangkut menggunakan 3 bus. Di dalam bus ada pemandu dari pihak Dinas Kebudayaan yang mendampingi para siswa. Di dalam bus anak-anak sudah dibagi gelang oleh pemandu sebagai tiket untuk masuk ke museum. Sepanjang perjalanan pemandu tersebut menjelaskan rangkaian rencana kegiatan, tujuan kunjungan dan melakukan dialog dengan anak-anak. Anak-anak sangat antusias bercengkrama dengan pemandu di dalam bus, sehingga perjalanan selama kurang lebih 45 menit menjadi terasa cepat.
Kunjungan yang pertama menuju Museum Gunung Merapi. Di dalam Museum Gunung Merapi siswa menyaksikan video dokumenter ketika Merapi erupsi. Hal ini dapat memberikan gambaran kepada para siswa betapa dahsyatnya erupsi Merapi dan dampak yang ditimbulkan. Selama berada di Museum Gunung Merapi anak-anak didampingi oleh petugas museum yang ramah-ramah. Mereka menjawab setiap pertanyaan dari anak-anak dengan sabar.
Monumen Yogya Kembali merupakan tujuan para siswa setelah dari Museum Gunung Merapi. Ada beberapa anak yang menceritakan kalau mereka belum pernah berkunjung ke Monumen Yogya Kembali. Beberapa baru melihat monumen dari luar ketika mereka berkendara. Dan sekarang saat mereka diajak berkunjung masuk ke Monumen Yogya Kembali mereka merasa sangat senang. Bahkan di dalam monumen ada anak yang mencoba memegang senjata, seolah-olah berperan sebagai pejuang. Sungguh merupakan pengalaman yang mengesankan.